Berita Program PKSA Terbaru

Grafik Penyebaran PKSA 2010

Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak on Rabu, 08 Desember 2010 , under | komentar (0)




GRAFIK ANAK JALANAN
 
GRAFIK ANAK BALITA
 
 GRAFIK ANAK DENGAN KECACATAN
 GRAFIK ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM

GRAFIK ANAK MEMERLUKAN PERLINDUNGAN KHUSUS

"R" Pendiam, Karena Trauma Masa Kecil

Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak on Kamis, 11 November 2010 , under | komentar (0)



Disaat anak-anak sebayanya bermain dengan riang gembira, R ( 7 tahun ) hanya berdiri melihatnya. Dari tatapan matanya, tampak ada keinginan untuk ikut bermain, tapi hal itu tidak dilakukannya. Sifat menyendirinya, menurut Sakti Peksos pendampingnya, Melda, disebabkan trauma saat kecil. R pernah jatuh dan masuk ke ember penuh air panas, beruntung tidak ada luka serius, tp kejadian itu membuat R jadi shock dan pendiam. Dibanding anak-anak yang lainnya, daya tangkap R sedikit agak lambat. Hal ini mungkin disebabkan pemenuhan gizi saat ibunya hamil sangat kurang, Pekerjaan orangtuanya, D dan N sebagai pemulung, tidak bisa memenuhinya. Perhatian dan kasih sayang dari orangtuanya yang sibuk bekerja tidak didapatkannya, R dan kakaknya, Y ( 9 tahun ), menghabiskan waktu dengan bermain bersama anak-anak kolong jembatan lainnya, mengemis dan mengamen di jalanan.

Sebagai anak penerima PKSA, R yang masih kelas 1 SD dan kakaknya  kelas 3 SD, dibawah binaan Yayasan Nusa Dian Nusantara, R dan anak-anak kolong jembatan itu mulai meninggalkan jalanan dan kembali bersekolah.  Mereka menerima bantuan makanan2 bergizi, alat-alat sekolah, belajar mengaji  dan bimbingan belajar khusus, untuk membantu R di sekolah tiap hari Senin dan Kamis bersama dengan anak-anak lainnya penerima PKSA di sekitar kolong jembatan Jelambar, Jakarta Barat.

Gerakan Peduli Anak-anak Merapi

Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak on Selasa, 02 November 2010 , under | komentar (0)



GERAKAN PEDULI ANAK-ANAK MERAPI

Merespon bencana letusan gunung merapi maka Kementerian Sosial RI melalui Direktorat Pelayanan Sosial Anak bekerjasama dengan Dinas sosial, Sakti Peksos, Tagana, TKSK, PSM, LPA, Rumah Singgah, Relawan Sosial, mahasiswa dan lain-lain mendirikan PONDOK ANAK CERIA
Informasi lokasi trauma senter pondok Anak Ceria

YOGYA :
Kepuharjo, Umbulharjo, Glagaharjo, Hargobinangun, Purwobinangun, Giri Kerto, Wonokerto

JATENG :
Sawangan, Serumbung, Dukun, Tanjung, Dawukan.


Sementara ada 12 tempat dan dapat menjangkau 5000 -an anak untuk mendapatkan pelayanan psikososial/trauma healing bagi yang mau membantu anak-anak , membimbing belajar, menghibur, konseling, bantuan sosial anak, bantuan mainan , makanan, seragam sekolah, dan lain-lain.
SILAHKAN DATANG/ BERGABUNG DENGAN PONDOK ANAK CERIA.

Kontak Person
Beni : 081321319290
Harry : 081311265641

Anak Balita Perlu Bantuan dan Perhatian

Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak on Senin, 18 Oktober 2010 , under | komentar (0)



Kemiskinan di Indonesia menjadi faktor utama melonjaknya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Jumlah anak-anak yang ditelantarkan orang tua, semakin hari semakin meningkat, bahkan anak balita yang ditinggalkan/dibuang oleh orang tua semakin sering kita dengar di media cetak maupun media elektronik. Hal tersebut membuat Direktorat Pelayanan Anak terus berupaya keras untuk mendobrak stigma pelayanan sosial agar tidak dianggap sebagai masalah yang tak penting. Dalam UUD 1945 jelas dikatakan negara berkewajiban menanggung orang miskin dan anak terlantar. Namun dalam mengalokasikan anggaran seolah-olah sebagai amal atau charity, jauh dari anggaran untuk bidang lain.
Perkembangan anak pada usia dini (sampai dengan umur 6 tahun) berada dalam usia periode emas (golden age), yaitu masa dimana anak memiliki kemampuan optimal dalam mengembangkan keseluruhan karakter diri sesuai dengan stimulus dan ini berpotensi anak dirangsang secara optimal. Maka kelak proses pembentukan dan perkembangan karakter kepribadiannya pada masa anak-anak, dan proses menuju dewasa akan mengalami berbagai hambatan secara fisik, mental dan social. Maka diharapkan anak usia dini memperoleh dukungan lingkungan social berupa pengasuhan, pemeliharaan, perwalian, pembiayaan, pendidikan, pembinaan dan perlindungan sejak awal
Kunjungan yang dilakukan oleh Direktorat Pelayanan Sosial Anak ke TPA Inawah di jalan Rancing Centre AA. 5 Kota Makasar membuka pikiran kita bersama untuk mendobrak pelayanan di lokasi tersebut. Terletak di pinggiran kali dan tempat yang kumuh dan pekerjaan orang tua rata menarik beca dengan penghasilan antara Rp. 10.000 – 20.000/harinya. Dengan kondisi tersebut anak balita tidak memperoleh kesempatan bertumbuh dan belajar dengan baik. Hal ini sangat memprihatinkan, seharusnya ada  yayasan yang menangani anak terutama anak balita dilokasi tersebut.  Menurut penuturan Primadita, S.Sos satuan bhakti pekerjaan sosial ( sakti Peksos) dilokasi tersebut mengatakan, “seharusnya harus didirikan yayasan anak balita di tempat ini, saya bahu membahu dengan pekerja sosial masyarakat disini berupaya memberikan pelayanan yang diperlukan untuk mengatasi berbagai permasalahan anak balita, seperti belajar dan bermain, namun kami perlu tempat dan dana untuk melakukan pelayanan di tempat ini,” begitu juga penuturan dari ibu Leli,  ibu Leli menceritakan ,”cucu yang saya bawa ini ditinggalkan oleh kedua orang tuanya, saya sebenarnya tidak kuat lagi merawat anak ini sebab saya harus mencari uang untuk membantu suami saya sebagai tukang beca, namun apa boleh buat saya harus merawat cucu saya yang ditinggalkan orang tuanya,”.
Berbagai permasalahan begitu banyak ditempat ini, mulai masalah kemiskinan dan perceraian orang tua sehingga menyebabkan banyaknya permasalahan balita.
Di Yayasan An’Nur lebih parah lagi, yayasan yang letaknya di tempat pembuangan sampah ini sangat memprihatinkan. Pada saat rombongan Subdit anak balita meninjau lokasi tersebut anak anak balita bermain dengan sampah dan lalat yang beterbangan kian kemari, orang tua mereka kebanyakan pemulung tanpa memperhatikan kesehatan beberapa balita makan ditemani oleh lalat dan debu.
Kondisi ini menggugah hati untuk melaksanakan pelayanan agar anak-anak ini mendapatkan haknya sepabagaimana anak-anak yang lain. Kasubdit Pelayanan Sosial Anak Balita dan Pengangkatan Anak Trihana Ningsih mengatakan, “mudah-mudahan tahun 2011 mereka mendapatkan pelayayanan dan bantuan dari Kementerian Sosial, kita berusaha memberikan yang terbaik bagi mereka. Sekarang sedang dilakukan pendataan di bantu oleh satuan bhakti pekerjaan social (sakti peksos)”.

Oleh : Bisner H.Malau, A.KS

Perlindungan Anak Pasca Meletusnya Gunung Sinabung

Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak on Selasa, 21 September 2010 , under | komentar (0)



Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo Sumatera Utara, merupakan salah salah satu gunung penghasil air yang banyak dan strategis, gunung ini di kelilingi oleh hutan. Namun karena daerah kaki gunung sinabung sangat subur, maka para petani terus merambah hutan yang ada di kaki gunung tersebut. Telah dinyatakan tidak adanya lagi aktivitas Gunung Sinabung sekitar empat ratus tahun silam “ Data: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (KPVMB)”, namun kenyataan berkata lain, pada tanggal 27 Agustus 2010 gunung Sinabung menyemburkan lahar panas dan asap yang membungbung tinggi. Kejadian ini menimbulkan kepanikan di masyarakat terutama anak-anak.

Menyikapi kejadian tersebut Direktorat Pelayanan Sosial Anak mengrimkan Tim TRC kelokasi bencana, untuk sesegara mungkin memberikan pelayanan terhadap anak-anak yang menjadi korban bencana gunung meletus.

Pada hari pertama Tim TRC Pelayanan Sosial Anak melakukan konsolidasi Program Perlindungan Anak, melakukan koordinasi dengan Tim TRC Dinas Propinsi Sumatera Utara maupun TRC Kabupaten Karo melakukan peninjauan ke pos-pos penampungan yang disebut dengan Jambur. Menurut data awal yang diperoleh dari Penanggung Jawab Tagana di Jambur Serbaguna Advensius Girsang, ada sekitar 15.000 jiwa menempati pos-pos pengungsian yang tersebar di 10 titik, sedang posko utama di pendopo Kantor Bupati Karo.

Namun pada hari Jumat tanggal 29 Agustus 2010 pukul 04..00 WIB terjadi semburan dari gunung Sinabung, suara gemuruh terasa hingga radius 8 kulometer dan menghasilkan semburan abu mencapai ketinggian 3000 meter, sedang sebelumnya hanya mencapai 2000 meter. Surono, Kepala Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (KPVMB) mengatakan,. Warga segera dievakuasi ke pos-pos penampungan sesegera mungkin untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Akibatnya pos-pos yang tersedia tidak mencukupi lagi untuk menampung para pengungsi, sehingga Pos/Jambur bertambah menjadi 21 lokasi, diperkirakan jumlah pengungsi mencapai angka 21.141 jiwa dan kurang lebih 5000 orang anak menjadi pengungsi

Adapun Nama Jambur/Posko pengungsian antara lain Jambur Lige, Jambur Adil Makmur, Jambur Tuah Lopati, Jambur Sepakata, Jambur Dalihan Natolu, Klasis Kaban Jahe/Depag, Jambur Pulungan, Paroki Jalan Iran, Gedung KKR Simpang Katepul, Gedung KNPI/Serbaguna, GKII Gg. Brahmana, Stadion Samura, Pengepkepen (Tat Twam Si), GBKP Zetrum, Masjid Agung, Losd Pekan Buah Tiga Binanga, Losd Desa Perbesi, Jamburta Ras Berastagi, Jambur Desa Tongkoh, Losd Tanjung Pulo, Losd Tanjung Belang, Losd Singgamanik, Losd Kuta Buluh, Losd Siabang-abang, Losd Desa Muliarayat dan Telagah Kec. Seibing


Hari II Tim melakukan Capacity Building petugas dilapangan.

Direktorat Pelayanan Sosial Anak bekerjasama dengan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) melatih 78 relawan lokal yang terdiri dari mahasiswa, aktivis LSM, pengurus gereja dan beberapa personil Organisasi Sosial. Capacity building ini merupakan upaya untuk memberikan sentuhan terapi psikososial bagi anak-anak pengungsi korban letusan gunung Sinabung di Tanah Karo Sumatera Utara. Kegiatan tersebut dilaksanakan di tiga lokasi antara lain :
a. Posko GPIB yang berada di Kaban Jahe Kabupaten Karo, jumlah anak lebih kurang 75 orang.
b. Pondok Anak Ceria Posko/Jambur Serba Guna yang berada di Kaban Jahe Kabupaten Karo. Jumlah anak kurang lebih 100 orang
c. Jambur Tuahloupati yang terletak di Berastagi Kabupaten Karo dengan jumlah anak kurang lebih 100 orang.

Terapi psikososial dilakukan dengan metode Psychosocial Structure Activity yang menggunakan seni berupa cerita tanpa suara, gerakan/aktivitas, musik, pengulangan/ritual serta permainan kerja sama. Anak di pengungsian diarahkan untuk menekan rasa takut, cemas, dan perasaan tidak menentu lainnya yang sebenarnya merupakan sumber stress maupun depresi. Di tempat penampungan, anak berbaur dengan korban lainnya dari berbagai tempat. Mereka didorong untuk saling mengenal satu sama lain dan menanamkan perasaan senasib sesama pengungsi.

3. Hari ke III Tim melakukan upaya tindak lanjut program oleh dinas sosial daerah.

Tim melakukan upaya penanganan tindak lanjut program yang telah berjalan kepada Tim TRC Propinsi dan Kabupaten Kota. Mengadakan rapat di Jambur Serbaguna, membahas tentang tindak lanjut program. Hal ini dilakukan karena keceriaan anak tetap harus dilakukan agar mereka tidak trauma dan melupakan kejadian/musibah yang menimpa keluarga dan dirinya. Program ini juga harus dilakukan ditempat pengungsian yang lain sehingga semua anak-anak korban bencana dapat dijangkau. Daerah harus bertanggung jawab untuk melanjutkan program yang telah dilakukan.

4. Hari ke IV Tim melakukan persiapan kedatangan Presiden dan Menteri Sosial

Kedatangan presiden dan Menteri Sosial juga menjadi salah satu terapi yang baik bagi para pengungsi korban meletusnya gunung sinabung. Issue kedatangan Presiden dan Menteri Sosial dapat mendatangkan agin segar bagi para pengungsi, karena mereka merasa dihargai dan diperhatikan. Oleh karena itu momen ini dimanfaatkan oleh tim pelayanan sosial anak. Mengkoordinir tim yang ada dilapangan agar mengarahkan para pengungsi, supaya pengunsi yang ada di jambur-jambur dapat melihat dan mendengar sambutan dari Presiden maupun Menteri Sosial.

Sebelum Presiden dan Menteri Sosial sampai di posko utama pendopo, anak-anak maupun orang tua telah berkumpul. Namun situasi hujan yang deras menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia rombongan. Situasi itupun tidak diperdulikan oleh mereka. Ketika Presiden dan Menteri Sosial tiba mereka menyambut dengan meriah ditengah hujan yang mengguyur deras.

Harapan kedepan, biarkanlah alam menunjukkan kemurkaannya tetapi anak-anak koraban alam ini tidak mengalami trauma yang mendalam. Anak-anak harus terus mendapatkan perhatian khusus dari kita semua, pemerintah, pemerhati anak maupun masyarakat itu sendiri, karena anak adalah masa depan bangsa.

Kejadian bencana merupakan pengalaman traumatik yang dapat menyebabkan gangguan mental korban bencana. Adi Fahrudin yang di-transkrip ulang oleh Ahmad Sahidin, berpendapat bahwa tidak semua orang yang menjadi korban bencana akan mengalami traumatik yang berujung pada gangguan mental. Ada yang lambat dan ada yang cepat. Seperti remaja yang putus cinta pertama, ada yang cepat melupakan dan mencari lagi pasangan baru, tetapi ada juga yang trauma sehingga memutuskan untuk tidak menikah. Inilah karakteristik personality tiap manusia. Masing-masing mempunyai karakteristik berbeda karena penyebabnya berbeda, walaupun ada unsur-unsur yang sama. Aspek emosi, afeksi, dan kognisi serta perilaku korban-korban pun berbeda. Dari ketiganya itu akan berbeda bila dilihat dari kasus atau jenis bencana yang menimpa.

Biasanya, dalam beberapa pekan, orang sangat ingin mendapatkan informasi atau kejelasan mengenai anggota keluarga, ingin cepat tahu bagaimana kondisinya dan berharap masih bisa diselamatkan. Ini juga bisa disebut trauma, suatu kondisi kejiwaan yang sangat membekas. Sedangkan, post traumatic adalah kejadian yang sangat membekas dan memiliki sisa. Pengalaman sisa yang membayanginya itu mempengaruhi residu. Selanjutnya, residu itu memengaruhi emosi (afeksi) dan kognisi disertai dengan tingkah laku yang berbeda.


Oleh : (Bisner H. Malau, A.KS)

Dirjen Yanrehsos Mengunjungi Penerima Manfaat PKSA

Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak on Rabu, 08 September 2010 , under | komentar (0)



Setelah membuka dengan resmi kegiatan Bimbingan dan Pemantapan Pekerja Sosial  Dalam Pengasuhan Alternatif/PKSA dan Pengelola Program Kesejahteraan Sosial Anak ( PKSA ) yang berlangsung di Bandung,  Dirjen Yanrehsos Makmur Sunusi Ph.D. turun langsung ke lapangan menemui para penerima manfaat yang terdiri dari anak-anak jalanan dan orangtuanya di daerah Citepus Pasteur, Bandung. Setelah menyusuri  jalanan yang sempit dan agak kumuh, Dirjen Yanrehsos yang disertai Harry Hikmat dan Rachmat Koesnadi  serta Sakti peksos, tiba di salah satu rumah penerima manfaat.


Pada kesempatan itu, Makmur Sunusi memberikan pengarahan kepada orangtua yang hadir untuk memanfaatkan dengan sebaik-baiknya  bantuan PKSA dari pemerintah tersebut untuk kepentingan masa depan anak-anak mereka dengan menarik anak-anaknya dari jalanan, kembali ke sekolah dan kembali ke rumah atau komunitasnya. Dijelaskannya pula bahwa jalanan bukan tempat yang baik untuk anak, karena rawan akan tindakan eksploitasi baik seksual maupun tindak kekerasan terhadap anak, ditambah lagi resiko kecelakaan tertabrak kendaraan.
Para orangtua,  dalam dialog tersebut, berjanji  tidak akan menyuruh anaknya ke jalanan lagi dan akan bersungguh-sungguh  memanfaatkan tabungan anaknya untuk kepentingan si anak dengan dibantu oleh para Sakti Peksos yang mendampingi mereka. Harapan mereka adalah anak-anaknya kelak bisa sukses dan berhasil serta tidak hidup susah seperti orangtuanya.

Profil Penerima Manfaat Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA)

Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak on , under | komentar (0)



Keluarga L yang tinggal di sekitar Citepus Kel. Pajajaran Bandung, selain bekerja sebagai buruh serabutan, juga mencari nafkah  dengan berjualan cimol goreng. Istrinya, R, hanya ibu rumah tangga biasa. Mereka dikarunia 2 anak yang berusia  14 tahun  dan 9 tahun . 

Sebagai penerima manfaat buku tabungan Kesejahteraan Sosial Anak, keluarga ini sangat terbantu dalam menyelesaikan masalah pendidikan untuk anak-anaknya. Terutama E yang harus berhenti sekolah saat kelas 1 SMP. Keterbatasan biaya untuk membeli peralatan, pungutan sekolah serta membuatnya tutun ke jalan untuk mengamen. E  harus membantu ayahnya berjualan cimol di pinggir jalan untuk meringankan beban ekonomi keluarga. Saat ini, Sakti Peksos sedang mengupayakan agar Eka bisa kembali ke sekolah semester depan dan mengisi waktu senggangnya dengan hal-hal yang bermanfaat.   Adapun adiknya, D, mulai meninggalkan jalanan setelah menerima tabungan.

Tanggapan keluarga itu, dengan adanya tabungan pendidikan untuk anak-anak mereka, sangat berterima kasih sekali. Karena beban untuk kepentingan pendidikan anak-anaknya sudah tertanggulangi. Baju seragam  dan alat-alat sekolah bukan masalah lagi bagi dirinya, dan anak-anaknya mulai timbul rasa percaya dirinya Baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya.Bapak L berharap, program ini akan terus berjalan agar anak-anaknya kelak mempunyai cukup bekal pendidikan yang layak untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

Menteri Sosial Sahur Bersama dengan 500 Anak Jalanan

Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak on , under | komentar (0)



Carrefour Cempaka Putih, jakarta 8 September 2010, pukul 03.00 WIB Menteri Sosial RI DR. Salim Segaff Al Jufri, MA bersilaturahmi dan sahur bersama dengan 500 anak jalanan 

Turut hadir dalam acara sahur bareng itu, Dirjen Yanrehsos Makmur Sunusi Ph.D, Direktur Pelayanan Sosial Anak Dr. Ir. Harry Hikmat dan stafnya, perwakilan dari PT Carefour, Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU, Anak-anak Binaan rumah singgah wilayah DKI Jakarta beserta Ketua yayasan, dan para Sakti Peksos yang jadi pendamping anak-anak jalanan.
Adapun tujuan diadakannya sahur bersama ini adalah untuk menjalin tali silaturahmi dan berbagi untuk anak-anak kurang beruntung itu, dengan didukung oleh pihak Pemerintah, swasta dan Lembaga sosial kemanusiaan.
Acara yang dipandu oleh Kak Heni dan Kak Seto mampu membawa suasana semakin semarak, apalagi dengan terjalinnya tanya jawab antara anak-anak dengan Menteri Sosial. Inti dari semua pertanyaan yang dilontarkan oleh beberapa anak, bertumpu kepada bagaimana agar si anak bisa kembali ke sekolah dan keluarganya. Karena, menurut Menteri Sosial agar seseorang bisa berubah menjadi pintar dan punya kehidupan yang baik adalah dengan belajar. Dan bagi para orang tua yang menyuruh anaknya ke jalan, harus diberi pemahaman disertai jalan keluar agar kesulitan ekonomi yang dihadapi bisa terpecahkan dengan memanfaatkan program-program pemberdayaan ekonomi keluarga.
Menjelang makan sahur, Menteri Sosial turut bergabung bersama anak-anak untuk sahur bersama, kemudian langsung dilaksanakan Shalat Subuh berjamaah.

Oleh : Ai Riana, AKS

Balita Terlantar Menjadi Anak Negara

Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak on Selasa, 07 September 2010 , under | komentar (0)



Meningkatnya jumlah balita terlantar merupakan kegagalan orang tua dalam memberikan pola pengasuhan terhadap anak," demikian dikatakan Direktur Pelayanan Sosial Anak, Harry Hikmat, pada kegiatan Bimtap untuk pekerja Sosial di Batam (28/7) 2010.

Balita terlantar tentunya akan  menjadi anak negara, diasuh di panti–panti sosial dan akan tetap berada di bawah pengawasan pemerintah, kalau tidak ditangani secara cepat akan ada oknum – oknum tertentu yang akan memanfaatkan situasi tersebut, Ini menjadi hal yang ironis dan memprihatinkan, seyogyanya ada kesadaran dari semua pihak baik aparat pemerintah maupun  masyarakat betapa pentingnya memperhatikan hak-hak anak untuk dapat hidup, tumbuh kembang, mendapatkan perlindungan dan berpartisipasi," tuturnya.

“Informasi tentang situasi anak-anak tersebut menunjukkan bahwa anak-anak akan mengalami resiko kekerasan, eksploitasi, penelantaran, diskriminasi dan situasi buruk lainnya, sehingga  menjadikan generasi yang tidak punya masa depan (lost generation) faktor ekonomi sering menjadi alasan, sehingga balita rentan menjadi korban trafficking, ditambah banyaknya TKW hamil diluar nikah dan memiliki anak,” ungkap Harry. 
 
Tingginya jumlah anak balita yang belum terjangkau oleh sistem pelayanan sosial anak, kata Harry karena “terbatasnya cakupan program untuk menjangkau anak-anak dari keluarga miskin yang jumlahnya besar, belum optimalnya kerjasama antara lembaga-lembaga, maka diperlukan program yang terencana, terpadu, dan berkelanjutan yang mampu menjangkau sasaran dengan lebih adil dan merata melalui Program Kesejahteran Sosial Anak Balita (PKSAB).”

“Kementerian Sosial telah menindaklanjuti untuk merumuskan Rencana Strategis Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak 2010-2014 dan menjadi acuan utama ditetapkannya Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA), program PKSAB akan terus disosialisasikan agar masyarakat bisa lebih mengetahui program nasional pemerintah,” lanjutnya.

Salah satu upaya pemerintah untuk merespon keragaman kebutuhan esensial anak secara individual, sehingga hak dasar anak yakni hak hidup, tumbuh kembang, pengasuhan dan perlindungan, serta hak partisipasi dapat dipenuhi, dan masalah-masalah sosial anak dapat diatasi secara signifikan melalui PKSAB, tuturnya.  
 
“Adanya sakti peksos untuk program kesejahteraan anak bisa memberikan satu pelayanan yang baik bagi kelangsungan anak yang ditangani, membantu penerapan metode, teknik dan keterampilan sosial yang dilaksanakan di lembaga kesejahteraan sosial anak, dengan pelayanan dan pendampingan yang baik bisa memberikan sasaran program PKSA yang lebih terarah,” terang Harry.
Bimtap Sakti Peksos, dihadiri 60 peserta dari 5 Propinsi (Propinsi Sematera Selatan, Jawa Barat, Babel, DKI Jakarta, dan Banten).***(Tira/C-9)
 




Pekerja Sosial

Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak on Senin, 06 September 2010 , under | komentar (0)


Kontak Sekretariat

Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak on , under | komentar (0)



Kontak Sekretariat:

Gedung Kementerian Sosial RI
Jln. Salemba Raya No.28

Contact Person


Dewi Kartika, S.ST = 081380438888
Ai. Riana, AKS = 081312868255
Bisner Malau, AKS = 081394234883



Email = sekretariat.pksa@gmail.com
Website = http://program-pksa.blogspot.com/

Kasus Anak

Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak on , under | komentar (0)



Kasus Anak Kasus Anak Kasus Anak Kasus Anak Kasus Anak Kasus Anak Kasus Anak Kasus Anak Kasus Anak Kasus Anak Kasus Anak Kasus Anak Kasus Anak Kasus Anak

Daftar Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak

Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak on , under | komentar (0)



Daftar Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Daftar Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Daftar Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Daftar Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Daftar Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Daftar Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Daftar Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Daftar Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Daftar Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Daftar Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak

Data Anak Program PKSA

Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak on , under | komentar (0)



Data Anak Program PKSA Data Anak Program PKSA Data Anak Program PKSA Data Anak Program PKSA Data Anak Program PKSA Data Anak Program PKSA Data Anak Program PKSA Data Anak Program PKSA Data Anak Program PKSA Data Anak Program PKSA

Pelatihan Pekerja Sosial Bagi Pendamping Anak Jalanan & Terlantar

Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak on Minggu, 05 September 2010 , under | komentar (0)



DAFTAR SAKTI PEKSOS 
  KLUSTER ANAK TERLANTAR (AT) & ANAK JALANAN (AJ)



No NAMA LKSA / PENEMPATAN   
DKI JAKARTA
1 Aditya Tri Nata, S.ST Yayasan Bhakti Nurul Iman, jakarta selatan
2 Ajie Nugraha, S.ST Yayasan Al Mustadh'affin, Jakarta Timur
3 Anastasia Grewia A, S.ST Yayasan Nuur Sahabat  Jakarta Timur
4 Angelya Fendrawati, S.ST Rumah Singgah Al Abror, Jakarta Barat
5 Aria Seta, S.Sos Yayasan Nanda Dian Nusantara  Jakarta Timur
6 Deni Indrawan, S.Sos Yayasan Uswatun Hasanah Jakarta Barat
7 Embriana Rossy Pratiwi, S.ST Yayasan Kesuma, Jakarta Pusat
8 Havindra Vidhi Priatama, S.Sos Rumah Singgah Sekar, Jakarta Utara
9 Hilma Amrullah, S.Sos Yayasan Karya Putra Indonesia Mandiri, Jak-Pus
10 Ida Daryanti, S.Sos Yayasan Kesuma, Jakarta Pusat
11 Melda Nofera, A.KS Yayasan Nanda Dian Nusantara   Jakarta Timur
12 Muhammad Hafidzudin, S.Sos.I Yayasan Kurnia, Jakarta Utara
13 Mursalih, S.Sos.I Yayasan An Nur Muhiyam, Jakarta Selatan
14 Naomi Anastasia, S.Sos Yayasan Cinta Anak Bangsa  Jakarta Barat
15 R.R. Sri Indah Lestari, S.Sos Yayasan Kenari, Jakarta Utara
16 RR. Zulia K, S.Sos Yayasan Bina Anak Pertiwi  Jakarta Selatan
17 Sarita Setianingsih, S.Sos Yayasan Sahabat Anak  Jakarta Pusat
18 Subektiono, S.Sos Yayasan Sih Pakarti Jakarta Pusat
19 Taufiq Hidayat, S.ST Rumah Singgah Nurul Iman, Jakarta Barat
20 Winda Wulansari, S.Sos.I Yayasan Balarenik  Jakarta Timur
21 Acep Dede W P, S.ST Yayasan Himmata, Jakarta Utara
22 Deni Sehabudin, S.ST Yayasan Setia Kawan Mandiri , Jakarta Timur
23 Dian Mardiana, S.ST Yayasan Pelita, Jakarta Pusat
24 Dwi Ratih Kiaraningsih, S.ST Rumah Singgah Al Mukhlis   Jakarta Barat
25 Wiwin Suryaningrum, S.Sos SWARA Sakinah Mawadah Warohmah Jatinegara
26 Eny Sumiaty, S.ST PA Muslimin, Jakarta Pusat
27 Leviana Kusumaningrum, S.ST PA.Al-Khoiron
28 Nani Kurnia, S.ST PA.Taqwa Shobirin
29 Novita Dewi, S.ST Yayasan Bina Anak Pertiwi  Jakarta Selatan
30 Wulandari Indah K, S.Sos Yayasan Taruna Melati Rumah SWARA, Jakarta Timur
31 Fathiah Nur Afiati, S.ST Sanggar Kartini  Jakarta Utara
32 Raden Rosida, S.ST Yayasan Pengembangan Ternak BINUS, Jakarta Barat
33 Risna Komalasari, S.ST Yayasan Uswatun Hasanah Jakarta Barat
34 Rohanna Manurung, S.ST Rumah Singgah Sekar, Jakarta Utara
35 Sandi Pradeka Rahmat, S.ST Yayasan Akur Kurnia, Jakarta Timur

JAWA BARAT
36 Nina Triana, S.ST Yayasan Bahtera, Bandung 
37 Raita Kurnia Dewi, S.ST Yayasan Bayi Sehat Bandung
38 Nur Irza, S.ST Dinas Sosial Kota Bandung
39 Opi Supriyati, S.ST Dinas Sosial Kota Bandung
40 Rakhmat Diana, S.ST Yayasan Usaha Mulia (YUM), Cianjur 
41 Ratna Triani, S.Sos Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok 
42 Resty Noviyanti, S.ST Yayasan Bahtera, Bandung 
43 Rilly Anggadita I, S.ST Yayasan IABRI, Bandung 
44 Rissa Yuliantie, S.Sos Yayasan Usaha Mulia (YUM), Cianjur 
45 Siti Fatimah, A.KS Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi & Sosial Kota Cirebon
46 Siti Habibah, S.Sos.I Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok
47 Suharyo, S.Sos Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi $ Sosial Kota Cirebon
48 Taufik Syaeful R, S.Sos Yayasan Kesuma, Bandung 
49 Teppy Trimadewi, S.Sos Yayasan Bayi Sehat Bandung
50 Ellyawati, S.ST Forum Komunikasi Panti Sosial Kota Bandung
51 Elin Herlina, S.Sos Yayasan Ar Risalah Al Ummah (KPJ) Bulungan
52 Yayu Ratna Wulan, S.ST Yayasan IABRI, Bandung
53 Agustine Hirawati, S.Sos Yayasan Usaha Mulia (YUM), Cianjur
54 Aprillia Puspitasari, S.ST Yayasan Kesuma, Bandung 
55 Arief Romadhoni, S.Sos Yayasan Bahtera, Bandung 
56 Arry Gariyaldi Gunawan, S.Sos Forum Komunikasi Panti Sosial Kota Bandung
57 Budi Surya Hadi Pratama, S.ST Yayasan Kesuma, Bandung
58 Diantika Feby HR, S.ST Forum Komunikasi Panti Sosial Kota Bandung 
59 Dili Faturochman, S.ST Yayasan Bayi Sehat, Bandung
60 Andayani, S.ST Yayasan Bayi Sehat, Bandung 
61 Hilmawati Zakiyah S, S.ST Yayasan IABRI  Bandung
62 Irma Dwiandari , S.Sos Yayasan Usaha Mulia (YUM), Cianjur 
63 Johan Fredi Pakpahan, S.Sos Yayasan IABRI, Bandung
64 Meixxi Eni Soma Tamba, S.Sos Yayasan Bina Insan Mandiri Depok
65 Mia Sri Lestari, S.Sos Forum Komunikasi Panti Sosial Kota Bandung
66 Moh. Fathul Amri, S.Sos Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi & Sosial Kota Cirebon
D.I.Y
67 Sriyuni Shobiyati, S.Sos.I Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta
68 Bambang Sukamto, S.Sos.I Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta
69 Irwan Fauzi, S.Sos Rumah Singgah Dan Belajar Diponegoro Yogyakarta
70 Novvie Puspitasari, S.ST Rumah Singgah & Belajar Diponegoro Yogyakarta
SULAWESI SELATAN
71 Andi Pajeria Dwi N, S.Sos Lembaga Pendidikan An Nur Makassar
72 Ardiansyah, S.Sos Yayasan Bina Anak Mandiri Indonesia Makassar 
73 Ida Yanti, S.Sos Lembaga Pendidikan An Nur Makassar
74 Mario, S.Sos Yayasan KPJ (Kelompok Penyanyi Jalanan) Makassar
75 Muhammad Aras, S.Sos Yayasan Bina Anak Mandiri Indonesia Makassar Sulsel
76 Niswati, S.Sos Yayasan Pabbata Ummi (YAPTA-U) Makassar
77 Sri Handayani, S.Sos Yayasan Bina Anak Mandiri Indonesia Makassar Sulsel
78 Syahara Dewi, S.Sos Yayasan Pabbata Ummi (YAPTA-U) Makassar
79 Zaenal Hatib, S.Sos Yayasan KPJ (Kelompok Penyanyi Jalanan)   Makassar
LAMPUNG
80 Fani Hertianti, S.ST Yayasan Al Khoriah,  Lampung
81 Novi Nuraini, S.Sos Yayasan Al Achyar Lampung

LKSA Anak Berhadapan dengan Hukum

Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak on Sabtu, 21 Agustus 2010 , under | komentar (0)



Kesulitan ekonomi telah menyebabkan angka kriminalitas yang dilakukan oleh anak-anak meningkat dratis. Menurut data, setiap tahun ada 4.000 kasus baru dimana 70% diantaranya kasus pencurian akibat himpitan ekonomi. Maraknya kasus kriminalitas yang dilakukan anak tersebut erupakan indikator bahwa sebenarnya angka kriminalitas anak-anak sudah mencapai titik nadir yang mengkhawatirkan. Itu sebabnya, perlu dilakukan upaya oleh berbagai pihak untuk menangani anak-anak yang berhadapan dengan hukum ini.


penanganan anak yang berhadapan dengan hukum tidak bisa disamakan dengan penanganan terhadap orang dewasa,  inti dari penanganan hukum pada anak lebih kepada upaya-upaya rehabilitasi dan bukan upaya pembalasan dari apa yang dilakukannya. Tetapi hampir sembilan dari 10 anak tersebut berakhir dengan penahanan atau penjara. penanganan anak yang berkasus dengan hukum selama ini masih sangat kurang memihak pada anak dan belum sepenuhnya memperhatikan kepentingan terbaik bagi anak.


Peradilan ramah anak merupakan sistem peradilan yang bersifat restorative justice dengan mengedepankan kebutuhan dan kepentingan dimasa yang akan datang. Stigmatisasi anak nakal seperti yang terjadi selama ini tidak akan memberikan peluang kepada anak untuk mendapatkan ruang tumbuh kembang yang lebih baik. Begitu juga penanganan anak dipenjara, jangan sampai menimbulkan trauma dan tidak ditahan bersama orang dewasa. Risiko penanganan anak di penjara menjadi tekanan yang sangat luar biasa bagi anak pasca menjalani putusan hukum

Upaya mewujudkan criminal restorative justice system bagi anak yang berhadapan dengan hukum, diperlukan payung hukum antar pihak terkait agar penanganan komprehensif.


LKSA Anak Jalanan & Terlantar

Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak on , under | komentar (1)



LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar LKSA Anak Jalanan & Terlantar

LKSA Anak Berhadapan dengan Hukum

Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak on , under | komentar (0)



DAFTAR SAKTI PEKSOS 
KLUSTER ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM (ABH)
NO. NAMA LKSA / PENEMPATAN
DKI JAKARTA
1 Ahmad Fauzi, S.Sos PSMP Handayani Bambu Apus Jakarta 
2 Cecep Rudi Hermansyah, S.ST PSMP Handayani Bambu Apus Jakarta 
3 Diny Ratna Sari, S.Sos PSMP Handayani Bambu Apus Jakarta 
4 Muamar Khadaffi, S.Sos PSMP Handayani Bambu Apus Jakarta 
5 Noviyanti, S.ST PSMP Handayani Bambu Apus Jakarta 
6 Nurul Praselina, S.Sos PSMP Handayani Bambu Apus Jakarta 
7 Tatun Esti Rengganis, S.Sos PSMP Handayani Bambu Apus Jakarta 
8 Dadang Wahyuni, S.Sos PSMP Handayani Bambu Apus Jakarta 
9 Zainal Muttaqien, S.Sos PSMP Handayani Bambu Apus Jakarta 
JAWA TENGAH
10 Ofik Anggraini, S.Sos.I PSMP Antasena Magelang 
11 Sa'ad Mas'ud, S.Sos.I PSMP Antasena Magelang 
12 Siti Nurhasanah, S.ST PSMP Antasena Magelang 
13 Sri Suhasto, S.Sos.I PSMP Antasena Magelang 
14 Diyah HW Perdana Putri, S.Sos PSMP Antasena Magelang 
15 Iin Purnama Sari, S.Sos.I PSMP Antasena Magelang 
JAWA TIMUR
16 Agung Trilaksono KW, S.Sos PSMP Andika Surabaya (Pemda Jatim)
17 Ernawati, S.Sos PSMP Andika Surabaya (Pemda Jatim)
RIAU
18 Sri Wahyuni, S.ST PSMP Tengkuyuk Riau (Pemda Riau)
19 Sylvia Juniati Kristina, S.ST PSMP Tengkuyuk Riau (Pemda Riau)
NTB
20 Sulastiasih, S.Sos PSMP Paramita Mataram
21 Arga Atmajaya, S.Sos PSMP Paramita Mataram
22 Dedi Yusuf Habibi, S.Sos.I PSMP Paramita Mataram
SUMATERA SELATAN
23 Firda Nurfiani, S.Sos PSMP Dharmapala Palembang 
24 Supratman, S.Sos PSMP Dharmapala Palembang
JAWA BARAT
25 Ian Bastian, S.ST BRSMP Cileungsi (Pemda Jabar) 
26 Susi Indriati, S.ST BRSMP Cileungsi (Pemda Jabar) 
KALIMANTAN BARAT
27 Asep Bundriadi, S.Sos YNDN Pontianak Kalimantan Barat
28 Fitrah Nasuha, S.Sos.I YNDN Pontianak Kalimantan Barat
SULAWESI SELATAN
29 Hasdiana, S.Sos PSMP Todopuli Makassar
30 Ibnu Chaldon, S.Sos PSMP Todopuli Makassar
31 Muh. Maramis, S.Sos PSMP Todopuli Makassar
32 Muhammad Ikhsan Hasyim, S.Sos PSMP Todopuli Makassar
33 Ermiyati, S.Sos PSMP Todopuli Makassar
34 Astutik, S.ST PSMP Todopuli Makassar

Pendamping Anak Jalanan & Terlantar

Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak on , under | komentar (0)



DAFTAR SAKTI PEKSOS 
  KLUSTER ANAK TERLANTAR (AT) & ANAK JALANAN (AJ)



No NAMA LKSA / PENEMPATAN
DKI JAKARTA
1 Aditya Tri Nata, S.ST Yayasan Bhakti Nurul Iman,Jaksel
2 Ajie Nugraha, S.ST Yayasan Al Mustadh'affin, Jaktim
3 Anastasia Grewia A, S.ST Yayasan Nuur Sahabat  Jaktim
4 Angelya Fendrawati, S.ST Rumah Singgah Al Abror, Jakbar
5 Aria Seta, S.Sos Yayasan Nanda Dian  Jakarta Timur
6 Deni Indrawan, S.Sos Yayasan Uswatun Hasanah Jakbar
7 Embriana Rossy Pratiwi, S.ST Yayasan Kesuma, Jakarta Pusat
8 Havindra Vidhi Priatama, S.Sos Rumah Singgah Sekar, Jakarta Utara
9 Hilma Amrullah, S.Sos Karya Putra Indonesia Mandiri, JakPus
10 Ida Daryanti, S.Sos Yayasan Kesuma, Jakarta Pusat
11 Melda Nofera, A.KS Nanda Dian NusantaraJakarta Timur
12 Muhammad H, S.Sos.I Yayasan Kurnia, Jakarta Utara
13 Mursalih, S.Sos.I Yayasan An Nur Muhiyam, Jaksel
14 Naomi Anastasia, S.Sos Yayasan Cinta Anak Bangsa  Jakbar
15 R.R. Sri Indah Lestari, S.Sos Yayasan Kenari, Jakarta Utara
16 RR. Zulia K, S.Sos Yayasan Bina Anak Pertiwi  Jaksel
17 Sarita Setianingsih, S.Sos Yayasan Sahabat Anak  Jakarta Pusat
18 Subektiono, S.Sos Yayasan Sih Pakarti Jakarta Pusat
19 Taufiq Hidayat, S.ST Rumah Singgah Nurul Iman, Jakbar
20 Winda Wulansari, S.Sos.I Yayasan Balarenik  Jakarta Timur
21 Acep Dede W P, S.ST Yayasan Himmata, Jakarta Utara
22 Deni Sehabudin, S.ST Yayasan Setia Kawan Mandiri , Jaktim
23 Dian Mardiana, S.ST Yayasan Pelita, Jakarta Pusat
24 Dwi Ratih Kiaraningsih, S.ST Rumah Singgah Al Mukhlis   Jakbar
25 Wiwin Suryaningrum, S.Sos SWARA  Jatinegara, jaktim
26 Eny Sumiaty, S.ST PA Muslimin, Jakarta Pusat
27 Leviana Kusumaningrum, S.ST PA.Al-Khoiron, Jaktim
28 Nani Kurnia, S.ST PA.Taqwa Shobirin, Jaksel
29 Novita Dewi, S.ST Yayasan Bina Anak Pertiwi  Jaksel
30 Wulandari Indah K, S.Sos Yayasan  SWARA, Jakarta Timur
31 Fathiah Nur Afiati, S.ST Sanggar Kartini  Jakarta Utara
32 Raden Rosida, S.ST YYs Pengembangan Ternak , Jak-bar
33 Risna Komalasari, S.ST YYs Uswatun Hasanah Jakarta Barat
34 Rohanna Manurung, S.ST Rumah Singgah Sekar, Jakarta Utara
35 Sandi Pradeka Rahmat, S.ST Yayasan Akur Kurnia, Jakarta Timur



JAWA BARAT
36 Nina Triana, S.ST Yayasan Bahtera, Bandung 
37 Raita Kurnia Dewi, S.ST Yayasan Bayi Sehat Bandung
38 Nur Irza, S.ST Dinas Sosial Kota Bandung
39 Opi Supriyati, S.ST Dinas Sosial Kota Bandung
40 Rakhmat Diana, S.ST Yayasan Usaha Mulia (YUM), Cianjur 
41 Ratna Triani, S.Sos Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok 
42 Resty Noviyanti, S.ST Yayasan Bahtera, Bandung 
43 Rilly Anggadita I, S.ST Yayasan IABRI, Bandung 
44 Rissa Yuliantie, S.Sos Yayasan Usaha Mulia (YUM), Cianjur 
45 Siti Fatimah, A.KS Dintransos Kota Cirebon
46 Siti Habibah, S.Sos.I Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok
47 Suharyo, S.Sos Dintransos Kota Cirebon
48 Taufik Syaeful R, S.Sos Yayasan Kesuma, Bandung 
49 Teppy Trimadewi, S.Sos Yayasan Bayi Sehat Bandung
50 Ellyawati, S.ST Forum KPS Kota Bandung
51 Elin Herlina, S.Sos Yayasan Ar Risalah Bulungan
52 Yayu Ratna Wulan, S.ST Yayasan IABRI, Bandung
53 Agustine Hirawati, S.Sos YUM Cianjur
54 Aprillia Puspitasari, S.ST Yayasan Kesuma, Bandung 
55 Arief Romadhoni, S.Sos Yayasan Bahtera, Bandung 
56 Arry Gariyaldi Gunawan, S.Sos Forum KPS Kota Bandung
57 Budi Surya Hadi Pratama, S.ST Yayasan Kesuma, Bandung
58 Diantika Feby HR, S.ST Forum KPS Kota Bandung
59 Dili Faturochman, S.ST Yayasan Bayi Sehat, Bandung
60 Andayani, S.ST Yayasan Bayi Sehat, Bandung 
61 Hilmawati Zakiyah S, S.ST Yayasan IABRI  Bandung
62 Irma Dwiandari , S.Sos Yayasan Usaha Mulia (YUM), Cianjur 
63 Johan Fredi Pakpahan, S.Sos Yayasan IABRI, Bandung
64 Meixxi Eni Soma Tamba, S.Sos Yayasan Bina Insan Mandiri Depok
65 Mia Sri Lestari, S.Sos Forum KPS Kota Bandung
66 Moh. Fathul Amri, S.Sos Dintransos Kota Cirebon
D.I.Y
67 Sriyuni Shobiyati, S.Sos.I RS Mandiri Yogyakarta
68 Bambang Sukamto, S.Sos.I RS Mandiri Yogyakarta
69 Irwan Fauzi, S.Sos RS Diponegoro Yogyakarta
70 Novvie Puspitasari, S.ST RS Yogyakarta
SULAWESI SELATAN
71 Andi Pajeria Dwi N, S.Sos Lembaga  An Nur Makassar
72 Ardiansyah, S.Sos Bina Anak Mandiri Indo Makassar 
73 Ida Yanti, S.Sos Lembaga  An Nur Makassar
74 Mario, S.Sos Yayasan KPJ  Makassar
75 Muhammad Aras, S.Sos Bina Anak Mandiri Indo Makassar 
76 Niswati, S.Sos Pabbata Ummi (YAPTA-U) Makassar
77 Sri Handayani, S.Sos  Bina Anak Mandiri Indo Makassar 
78 Syahara Dewi, S.Sos  Pabbata Ummi (YAPTA-U) Makassar
79 Zaenal Hatib, S.Sos Yayasan KPJ   Makassar
LAMPUNG
80 Fani Hertianti, S.ST Yayasan Al Khoriah,  Lampung
81 Novi Nuraini, S.Sos Yayasan Al Achyar Lampung