"R" Pendiam, Karena Trauma Masa Kecil
Kamis, 11 November 2010
, Posted by Program Kesejahteraan Sosial Anak at 20.23
Disaat anak-anak sebayanya bermain dengan riang gembira, R ( 7 tahun ) hanya berdiri melihatnya. Dari tatapan matanya, tampak ada keinginan untuk ikut bermain, tapi hal itu tidak dilakukannya. Sifat menyendirinya, menurut Sakti Peksos pendampingnya, Melda, disebabkan trauma saat kecil. R pernah jatuh dan masuk ke ember penuh air panas, beruntung tidak ada luka serius, tp kejadian itu membuat R jadi shock dan pendiam. Dibanding anak-anak yang lainnya, daya tangkap R sedikit agak lambat. Hal ini mungkin disebabkan pemenuhan gizi saat ibunya hamil sangat kurang, Pekerjaan orangtuanya, D dan N sebagai pemulung, tidak bisa memenuhinya. Perhatian dan kasih sayang dari orangtuanya yang sibuk bekerja tidak didapatkannya, R dan kakaknya, Y ( 9 tahun ), menghabiskan waktu dengan bermain bersama anak-anak kolong jembatan lainnya, mengemis dan mengamen di jalanan.
Sebagai anak penerima PKSA, R yang masih kelas 1 SD dan kakaknya kelas 3 SD, dibawah binaan Yayasan Nusa Dian Nusantara, R dan anak-anak kolong jembatan itu mulai meninggalkan jalanan dan kembali bersekolah. Mereka menerima bantuan makanan2 bergizi, alat-alat sekolah, belajar mengaji dan bimbingan belajar khusus, untuk membantu R di sekolah tiap hari Senin dan Kamis bersama dengan anak-anak lainnya penerima PKSA di sekitar kolong jembatan Jelambar, Jakarta Barat.
Currently have 0 komentar: